Setiap orang mempunyai selera dan pilihan sendiri dalam hal merokok, aku sendiri memilih rokok Gentong, banyak orang yang merasa aneh terhadap pilihanku itu, mereka selalu mengejek dengan kata-kata rokok murahan lah, rokok kampungan lah, enggak enak lah, Rokok Dukun lah. etc.
Menurut ku rasa Rokok Gentong itu melebihi dari rokok-rokok yang lain, ada slogan "Ngapain Beli Yang Mahal Kalau Rasanya Sama"
Rokok Gentong
Sejarah
Berdiri pada tahun 1927 di Boja, perusahaan yang dimiliki oleh Alm. Bapak Ong Kee Kan ini bentuk usahanya masih bersifat home industry dan masih dikerjakan secara sederhana. Selanjutnya usaha ini dirasakan semakin lama semakin maju dan berkembang, ini dilihat dari makin banyaknya permintaan akan rokok tersebut.
Dengan masuknya Jepang ke Indonesia tahun 1942, maka usaha yang ada dipindahkan ke kota Semarang dan rokok yang dihasilkan tersebut kemudian diberi merk “Gentong”.
Disamping membuat rokok dengan merk Gentong, dibuat juga rokok klobot dengan merk Gotri, dengan permintaan yang terus meningkat. Rokok merk Gotri ini diproduksi di desa antara Welahan dan Jepara. Karena populernya desa dimana pabrik ini berada, sekarang dinamai Desa Gotri.
Karena perkembangan pasar yang cukup baik maka disamping pabrik yang di Semarang, didirikan juga brak /pabrik di Kudus pada tahun 1947 yang memproduksi rokok merk Gentong.
Pada tahun 1949 perusahaan yang tadinya berbentuk perorangan diubah menjadi CV. Tik Hong Kongsi. Sepuluh tahun kemudian pada tahun 1959 bentuk badan usahanya diubah menjadi CV. Gentong Gotri. Akhirnya pada tahun 1967 diubah menjadi PT. Perusahaan Rokok GENTONG GOTRI dan berjalan hingga sekarang.
Nama perusahaan “Gentong Gotri” diambil dari dua merk produk rokok yang dibuat yaitu rokok “Gentong” dan “Gotri” menjadi “PT. Gentong Gotri”. Seiring dengan trend pasar yang semakin kuat dan majunya teknologi di bidang industri rokok, maka pada tahun 1980-an PT. Gentong Gotri mulai memproduksi rokok dengan menggunakan mesin.
Pada saat ini PT. Gentong Gotri yang berpusat di Semarang memiliki pabrik /Unit produksi yang berlokasi di Semarang dan Kudus. Disamping itu untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat konsumen maka didirikan perwakilan /rayon-rayon pemasaran di beberapa daerah di Banten dan Jawa Barat.
Pengadaan Bahan
Untuk dapat melakukan proses produksi dan menjaga kelangsungan produksinya, perusahaan melalui departemen /bagian pembelian mengelola persediaan bahan yang terdiri dari bahan baku dan bahan penolong secara ekonomis.
Pengadaan bahan dilakukan secara terjadual /teratur. Bahan baku yang terdiri dari tembakau dan cengkeh didatangkan /diperoleh dari beberapa daerah, seperti misalnya :
u Tembakau :
● Temanggung
● Weleri
● Madura
● Mranggen
● Bojonegoro
● Muntilan
● Dan Lain-lain
u Cengkeh :
● Manado
● Bali
● Jawa Barat
● Jawa Tengah
Bahan-bahan yang didatangkan (setelah melalui uji mutu) dilakukan pencacahan berupa :
· Penimbangan dan penghitungan jumlahnya, ditempatkan sesuai dengan pengelompokannya.
· Penempatan bahan dalam kelompoknya diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dan sesuai dengan tempo pengunaannya.
· Penyimpanan di gudang juga memperhatikan berbagai hal, untuk menghindari turunnya mutu (kualitas) bahan baku (tembakau dan cengkeh).
· Pada akhirnya upaya pengadaan bahan dengan segala prosedur yang ada dimaksudkan agar produk-produk yang dihasilkan akan memuaskan konsumen.
Proses Pengolahan
Dengan perlengkapan yang cukup memadai, bahan-bahan baku yang terdiri dari tembakau, cengkeh dan saus, diolah oleh tenaga-tenaga terdidik terlatih dan cukup berpengalaman untuk menghasilkan tembakau olahan yang siap untuk diproses menjadi rokok.
Bahan Baku Utama berupa :
1. Tembakau : Tembakau Rajangan dan Tembakau Krosok
2. Cengkeh Glondong
Bahan Penunjang berupa :
1. Kertas Sigaret
2. Tipping Paper
3. Filter
4. Lem
Di Unit ini :
➔ Cengkeh yang diterima diolah dan dirajang sesuai dengan standar produksi yang ditetapkan.
➔ Tembakau yang diterima dari gudang bahan, diolah dengan mesin-mesin yang sesuai dengan prosedur pengolahan yang ditetapkan, antara lain steam, vacum chamber, separator dan lain-lain sehingga akan didapat tembakau-tembakau dengan ukuran dan kelembaban yang sempurna.
Tembakau dari berbagai macam dicampur dengan mesin silo secara otomatis dan kemudian dicampur dengan cengkeh, dan selanjutnya ditambah Aroma dengan bahan yang disebut saus serta pelembab.
UNIT SKM.
Di Unit SKM, komponen tembakau olahan yang sudah lolos uji kualitas olehtim QC dengan tambahan-tambahan bahan-bahan penunjang yang terdiri dari bahan-bahan cetakan dari kertas dan bahan-bahan lain, doproses dengan menggunakan beberapa mesin yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yakni :
➢ Mesin Maker.
Di Mesin ini bahan baku dan bahan penunjang diproses untuk menghasilkan batangan-batangan rokok berfilter melalui ketelitian yang tinggi karena disensor oleh perlengkapan standar mesin yang ada.
➢ Mesin Packing.
Di Mesin ini, batangan-batangan rokok dari mesin maker di pack dalam kemasan yang menarik sesuai dengan merk /capnya dan dilengkapi dengan pita cukai untuk setiap bungkusnya.
➢ Mesin Wrapping.
Di Mesin ini rokok terbungkus untuk setiap merknya yang sudah dilengkapi dengan pita cukai (peruntukannya) diberikan kemasan luar transparan yang telah dilengkapi pita penyobek /pembuka bungkus luar, dengan maksud untuk memberikan nilai tambah kualitas dan estetika sehingga memberikan tampilan yang menarik sesuai dengan harapan konsumen.
UNIT SKT.
Di Unit SKT, unsur tembakau olahan yang telah lolos uji kualitas dipadukan dengan sentuhan tangan-tangan terampil dari para pekerja yang telah berpengalaman dan berkomitmen tinggi terhadap kualitas, berproses menghasilkan batangan-batangan rokok yang siap untuk memberikan nilai kepuasan yang optimal bagi penghisapnya.
Pekerja-pekerja dibagian ini dididik dan dilatih secara khusus untuk mencapai tingkat mahir sesuai dengan bidangnya, yakni :
➢ Pekerja Linting
Mereka bertugas dan bertanggungjawab untuk membuat batangan-batangan rokok yang memenuhi standar kualitas dibawah bimbingan penyelia-penyelia yang memiliki keahlian di bidangnya.
Standar kualitas dimaksud meliputi :
u Urapan komposisi tembakau dan cengkeh yang proporsional.
u Ukuran berat batangan rokok
u Ukuran besaran batangan rokok
u Tampilan bentuk batangan rokok
u Dan unsur kualitas tampilan yang lain, misalnya kebersihan batangan
➢ Pekerja Packing.
Pekerja dibagian ini bertugas untuk membungkus batangan-batangan rokok yang lulus standar kualitas kedalam kemasan sesuai dengan masing-masing merknya dan melekatnya pita cukai peruntukan setiap merknya.
➢ Pekerja Kemasan Pres /Bal.
Pekerja dibagian mengemas setiap bungkus rokok yang sudah berpita cukai kedalam bungkus pres masing-masing berisi 10 bungkus rokok dan mengemasnya dalam kemasan bal berisi masing-masing 20 pres. Kemasan-kemasan ini dimaksudkan untuk memberikan pengamanan ekstra terhadap kualitas dan untuk memudahkan pengangkutan /distribusinya.
Rokok-rokok yang sudah dikemas dalam format bal. Dikirim ke gudang-gudang pemasaran dan siap untuk didistribusikan ke alamat-alamat tujuan.
